KUDUS, www.suaramerdeka.com - Perkembangan mutu dan kualitas pendidikan SMK Mutu yang pesat dalam beberapa tahun terakhir menjadi daya tarik tersendiri, utamanya bagi peserta didik yang akan masuk pada ke jenjang pendidikan sekolah menengah. Akan tetapi mutu ini harus terus ditingkatkan serta dikembangkan sampai dengan siswa lulus dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kemendikbud RI, Anang Tjahyono saat menjadi narasumber dalam kegiatan pengembangan karakter bagi siswa, guru, orang tua maupun wali siswa SMK di Gedung JHK kemarin. Ia juga menjelaskan, persoalan yang krusial saat ini adalah akan kemana nanti lulusan SMK bekerja.
"Saat ini sudah banyak perusahaan yang merekrut lulusan SMK, akan tetapi belum semuanya seperti itu. Diharapkan hal itu bisa merata diseluruh SMK di Indonesia," katanya.
Ia menambahkan, untuk mendukung agar siswa lulusan SMK bisa mendapatkan pekerjaan yang layak tentunya hal itu harus mendapatkan dukungan yang baik dari pihak sekolah. "Saya mencontohkan, ada salah satu SMK di Pandeglang yang memiliki kepala sekolah yang cukup aktif dalam segala kegiatan pendidikan," terangnya.
Sampai suatu saat ia memberanikan diri melakukan pendekatan dengan berbagai perusahan di negara tetangga, upayanya itu dimaksudkan untuk menjalin kerjasama di sekolahnya. "Hasilnya ketika sejumlah siswa yang lulus di SMK tersebut sudah bisa dipastikan bekerja di perusahaan tersebut dengan gaji yang cukup menjanjikan," terangnya.
Ilustrasi tersebut bisa dijadikan sebuah motivasi bagi segenap guru SMK yang ada di Kudus. "Dalam rangka mengembangkan mutu pendidikan SMK yang tidak kalah prestasinya dengan sekolah menengah lainnya," paparnya.
Ia menambahkan, saat ini jumlah SMK yang ada di Indonesia seluruhnya 10.630 sekolah dan 7.000 sekolah diantaranya swasta. "Diharapkan hal ini tidak menjadi jurang pemisah, artinya baik swasta maupun negeri memiliki kualitas yang bagus dan lulusan yang berkualitas," jelasnya.
Tidak hanya itu, Anang juga menambahkan lulusan SMK diharapkan bisa merubah mindset yang sebelumnya hanya "tahu apa" diubah menjadi "bisa apa". "Ini dimaksudkan bahwa lulusan SMK bisa diandalkan untuk menjadi tenaga kerja siap kerja dengan berbagai skill yang diperoleh selama ia belajar disekolahnya," tandasnya.
